REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan Sodetan Ciliwung yang berfungsi mengalihkan aliran air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, ditargetkan telah dapat beroperasi pada Agustus 2016.
"Mudah-mudahan bisa kami selesaikan finalnya Agustus 2016," kata Basuki Hadimuljono, Kamis (30/7).
Menurut Basuki, saat ini pipa pertama sudah 600 meter dan pipa kedua sudah mencapai 145 meter, sehingga diharapkan akhir September 2015 juga sudah dapat tembus di tengah di sekitar Jalan Otista 3.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga membuat penjadwalan apabila akhir Agustus 2015 pembebasan lahan di sekitar daerah Bidaracina, Jakarta Timur bisa selesai, maka dinilai bakal membuat target Agustus 2016 bisa tercapai.
Menpupera mengemukakan, pihaknya tidak bisa dengan sewenang-wenang untuk menggusur masyarakat yang telah mendiami lokasi tersebut.
Untuk itu, ujar dia, Surat Perintah (SP) 1 untuk segera pindah dari lokasi tersebut telah dilayangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sedangkan SP 2 diperkirakan bakal dikeluarkan pada sekitar pekan tersebut dan setelah SP 3 baru mulai dilakukan pembersihan.
"Kendala utamanya memang di lahan tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa dikompromikan dengan warga," ujarnya, berharap.
Ia menjelaskan pembebasan lahan tersebut diperlukan sebagai lokasi pekerjaan proyek untuk memasukkan batangan-batangan pipa yang menjadi struktur konstruksi utama terowongan raksasa ini.
Ada sebanyak tiga titik lokasi yang menjadi lokasi pekerjaan tersebut yaitu di Kebon Nanas yang menjadi tempat keluarnya air menuju Kalimalang, lalu Jalan Otista 3 yang menjadi lokasi pertengahan, serta Bidaracina yang menjadi tempat keluar masuknya air atau Inlet yang berada di sisi Sungai Ciliwung.