Kamis 30 Jul 2015 15:52 WIB

Ada Banyak Alasan Negara Berdonasi. Apa Alasan Indonesia?

Bendera Indonesia
Bendera Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MasterCard's Charitable Giving Survey 2014 mengungkapkan lebih dari setengah konsumen di Asia Pasifik, yakni sekitar 53,2 persen gemar melakukan donasi untuk beramal. Angka terbesar berasal dari negara berkembang.

"Melalui penelitian ini, MasterCard melihat bahwa perilaku pemberian donasi berbeda di seluruh dunia dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, umur, tingkat pendapatan, dan juga masalah yang terdapat di wilayah terkait," kata Kepala Tim Komunikasi MasterCard Asia Pasifik Georgette Tan dalam siaran pers, Kamis (30/7).

Ia mencontohkan di Jepang bahwa para penduduknya mempunyai kecenderungan untuk berdonasi untuk penanggulangan bencana alam.

"Hal tersebut tidak mengejutkan mengingat frekuensi gempa bumi yang cukup sering terjadi dan dampak jangka panjang dari bencana tsunami serta kebocoran nuklir Fukushiman Daiichi yang terjadi pada 2011 lalu," kata Tan.

Lain lagi dengan Selandia Baru, Hong Kong, dan Australia yang bisa berdonasi dalam jumlah besar untuk alasan penyakit serius.

Ia mengatakan kemungkinan hal itu disebabkan oleh meningkatnya prevalensi penyakit serius seperti kanker di negara maju sehingga para penduduk di negara tersebut cenderung hidup dengan usia yang lebih tua.

"Namun, keinginan untuk mendukung dan melindungi anak-anak (generasi akan datang) menjadi alasan yang paling sering dikemukakan oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik," katanya.

Berdasarkan penelitian tersebut, konsumen di Indonesia termasuk ke dalam negara yang paling gemar melakukan donasi untuk amal (63,2 persen) bersama dengan Thailand (70,5 persen), Vietnam (70,4 persen), dan Hong Kong (64,6 persen).

Sementara itu, konsumen di Jepang merupakan penduduk yang cenderung untuk tidak berdonasi untuk beramal, hanya 16,2 persen konsumen yang melakukan hal tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement