Kamis 30 Jul 2015 17:42 WIB

Malaysia Kirim Tim Selidiki Puing Pesawat MH370

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
 Polisi memeriksa potongan pesawat yang ditemukan di Pantai Saint-Andre, di kepulauan La Reunion di Laut Hindia, (30/7).
Foto: Reuters
Polisi memeriksa potongan pesawat yang ditemukan di Pantai Saint-Andre, di kepulauan La Reunion di Laut Hindia, (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia telah mengirim tim ke Pulau Reunion di Samudra Hindia Prancis untuk memastikan puing pesawat yang ditemukan terdampar, Kamis (30/7). Puing sepanjang dua meter tersebut diduga berasal dari pesawat hilang Malaysia Airlines MH370.

"Kami telah mengirim sebuah tim untuk menyelidiki masalah ini, semoga kita bisa mengidentifikasinya secepat mungkin," kata Menteri Transportasi Liow Tiong Lai di New York ketika menghadiri debat Dewan Keamanan PBB terkait MH17 yang jatuh di Ukraina. 

Lai mengatakan puing apa pun yang ditemukan harus diverifikasi lebih lanjut sebelum menentukan bahwa puing memang berasal dari MH370. Ahli penerbangan telah mengatakan bahwa puing mirip komponen sayap pada Boeing 777 yang dikenal sebagai flaperon. 

Flaperon adalah bagian sayap pesawat yang berguna untuk mengatur arah pesawat. Berdasarkan foto flaperon tersebut, pejabat AS mengatakan bahwa kemungkinan besar puing memang berasal dari sayap Boeing 777 yang merupakan model MH370.

Meski demikian, Malaysia Airlines mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi bahwa puing berasal dari pesawat yang hilang lebih dari setahun lalu itu. Kontributor BBC, Richard Westcott mengatakan semua kemungkinan saat ini masih merupakan tanda tanya besar. "Kemungkinan juga ini masih false alarm," kata dia, dikutip dari BBC.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement