Kamis 30 Jul 2015 19:03 WIB

Mentan Minta Petani Tulungagung Jual Padi ke Bulog

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kanan) melihat traktor yang dibagikan Presiden Joko Widodo.
Foto: Antara
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kanan) melihat traktor yang dibagikan Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan penyerapan beras petani oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Makanya, serangkaian kunjungan kerja ke daerah yang "rajin" dilakukan selalu dibarengi imbauan kepada petani agar mejual berasnya kepada pemerintah melalui Bulog, bukan ke tengkulak.

Seperti baru-baru ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara langsung meminta agar para petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur agar menjual berasnya hasil panennya kepada Bulog. "Ini demi merah putih, untuk swasembada pangan nasional," kata Amran dalam rilis pada Kamis (30/7) ketika berpartisipasi dalam panen raya di Desa Ngrendeng, Gondang, Tulungagung, Jawa Timur.

Mentan menegaskan, pembelian beras oleh Bulog bukan semata-mata untuk keuntungan perusahaan melainkan agar ketahanan pangan nasional terjaga. Dengan begitu, ancaman impor beras pun akan tercegah. Ia pun "merayu" petani dengan menyalurkan bantuan dari negara berupa alat mesin pertanian (alsintan) seperti pompa, alat pemotong padi otomatis (harvester) dan traktor.

"Saya sudah pesan ke petani jangan jual panennya ke luar. Sudah akan dibeli Bulog," tuturnya. Ia berharap dengan upaya tersebut, harga beras di atas pasaran bisa stabil di kisaran Rp 4.500-4.700 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement