REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melayangkan sindiran bahwa Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung cocok menjadi Kabareskrim Polri. Menurut dia, Lulung dapat menggantikan posisi Komjen Budi Waseso, namun selama kepemimpinan Lulung, Bareskrim tidak akan benar.
"Dia hebat daripada Buwas dia. Orang saksi mau langsung jadi tersangka, berarti dia hebat banget kan. Cocok dia jadi Kabareskrim, yang ngaco tapi, kalau dia jadi Kabareskrim," ujar Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis, (30/7).
Pada Rabu (29/7), Basuki telah memenuhi panggilan Bareskrim terkait pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-P) DKI 2014. Basuki diperiksa sebagai saksi, dan ia diberikan sejumlah pertanyaan oleh penyidik Bareskrim Polri.
Akan tetapi, dalam pemberitaan, Lulung mengatakan sebaiknya Basuki menjadi tersangka. Padahal, Basuki sendiri baru saja menjalani pemeriksaan pertama kali ke Bareskrim. "Makanya saya udah bilang sayang Haji Lulung itu bukan polisi, kalau dia polisi bintang dua atau bintang tiga bisa usul ke presiden," ujar Basuki.
Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri telah menetapkan dua tersangka pengadaan UPS, yakni Alex Usman dan Zaenal Sulaiman. Alex sebelumnya menjabat sebagai mantan kepala seksi sarana dan prasarana suku dinas pendidikan menengah Jakarta Barat. Sedangkan Zaenal sebelumnya menjabat sebagai kepala suku dinas pendidikan menengah Jakarta Pusat.