Jumat 31 Jul 2015 11:39 WIB

Pendapatan MPMX Tumbuh Stabil 4 Persen pada Semester I

Logo PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
Logo PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, (kode saham BEI: MPMX), perusahaan konsumer otomotif di Indonesia, membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 4 persen menjadi Rp 8,2 triliun dibandingkan periode sama 2014 sebesar Rp 7,8 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 233 miliar, tumbuh 1 persen dibanding kuartal pertama 2015, meskipun turun 18 persen dibanding Semester I-2014.

Selama enam bulan pertama 2015, total EBITDA MPMX pada Semester I-2015 mencapai Rp 636 miliar dimana EBITDA dari bisnis non keuangan sebesar Rp 601 miliar, tumbuh 1,5 persen daripada Semester I-2014.

Direktur Utama MPMX Troy Parwata mengatakan, selama Semester I-2015 perusahaan mampu menjaga bisnis di seluruh unit usaha tetap stabil, di tengah kondisi lambatnya ekonomi nasional, bahkan lebih baik daripada pertumbuhan bisnis pada industrinya.  “Kami menjaga momentum pertumbuhan perseroan dengan prinsip kehati-hatian sambil mempersiapkan strategi untuk pertumbuhan jangka panjang," jelas Troy Parwata di Jakarta, Kamis (30/7).

Pada Semester I-2015 bisnis distribusi kendaraan roda dua melalui MPMulia mencatat penjualan sebanyak 454.400 unit. Kelesuan ekonomi membuat penjualan motor di dua wilayah utama yaitu Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur turun 7 persen, dibandingkan laju penurunan industri yang terpangkas hingga 25 persen dari 4,19 juta unit menjadi 3,17 juta unit pada Semester I-2015.

Unit bisnis baru di sektor roda empat yaitu MPMAuto berhasil menjual sebanyak 1.545 unit mobil merek Nissan dan Datsun. Penjualan MPMAuto yang kini memiliki 6 diler di beberapa kota di Indonesia telah memberikan kontribusi positif terhadap penjualan Nissan Motor Indonesia. Sepanjang enam bulan pertama 2015 ini, MPMAuto membuka tiga diler yang dilengkapi dengan layanan 3S (Sales, Service, dan Sparepart) terbaru di Alam Sutera, Tangerang (menjadi diler Nissan-Datsun terbesar di Indonesia), di Kenjeran, Surabaya serta di Tanjung Pinang, Riau.

"Tren penjualan Nissan-Datsun melalui MPMAuto terus meningkat. Di kuartal II tahun ini penjualan mencapai dua kali lipat dibandingkan kuartal I. Kami akan terus meningkatkan kualitas penjualan dan layanan purna jual untuk meningkatkan kepuasan pelanggan," jelas Wakil Direktur Utama MPMX Agung Kusumo.

Di segmen bisnis consumer auto parts (suku cadang), anak usaha MPMX, PT Federal Karyatama (FKT), berhasil mencatat peningkatan laba bersih sebesar 8 persen dengan volume penjualan oli turun 13 persen seiring perlambatan industri otomotif. FKT juga melakukan pengembangan usaha dengan merilis oli terbaru khusus untuk mobil yaitu Federal Mobil Lubricants Rextron.

Pertumbuhan bisnis FKT juga ditandai dengan pembangunan pabrik Lube Oil Blending Plant (LOBP) di Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), yang rencananya mulai beroperasi awal 2017. Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 2 hektar dengan konsep modern, ditargetkan mampu menghasilkan 100 juta liter pelumas per tahun.

Di segmen bisnis penyewaan kendaraan bermotor, MPMRent hingga semester I-2015 memiliki jumlah armada sebanyak 14.200 unit. Dalam upaya memperkuat daya saingnya, saat ini MPMRent fokus untuk mengatur cashflow dan kegiatan operasional agar semakin efisien.

Agung mengatakan, perlambatan bisnis di Indonesia ikut mempengaruhi bisnis jasa penyewaan mobil. Namun, dengan rekam jejak dan standar layanan yang tinggi, MPMX percaya bahwa bisnis MPMRent akan tetap solid. “MPMRent telah menjadi salah satu pemain utama di industrinya. Melalui pengelolaan cashflow dan kegiatan operasional yang lebih efisien, bisnis MPMRent memiliki potensi untuk tetap bertumbuh secara positif sampai akhir tahun,” ujarnya.

Perseroan berencana memperkuat jasa pelayanan kendaraan dengan membeli 51 persen saham PT Express Transindo Utama Tbk (kode saham: TAXI) bersama dengan entitas induk, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga).

Di bisnis jasa keuangan, Pendapatan premi MPMInsurance  meningkat 80 persen menjadi Rp 108 miliar pada Semester I-2015 dan laba bersih naik 77 persen. Pada Juni 2015, MPMInsurance juga memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan Asuransi Umum Terbaik 2015 dari Majalah Media Asuransi di Kategori Modal Rp 100 miliar – Rp 200 miliar. Untuk MPMFinance, perseroan akan terus fokus pada memperbaiki kualitas aset seiring dengan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) naik menjadi 2,9 persen dibanding tahun lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement