Jumat 31 Jul 2015 15:04 WIB

Lahan Kebun Mengering, Petani Alih Profesi Jadi Kuli

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Satya Festiani
 Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).  (Republika/Tahta Aidilla)(Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Akibat hal ini, sejumlah petani beralih profesi menjadi kuli.

Oman, petani sayuran asal Bandung, Jawa Barat sudah tiga bulan menjalani profesi sebagai kuli bangunan. Pekerjaan tersebut ia jalani lantaran lahan perkebunan yang biasa ia garap telah mengering sehingga tak bisa ditanami.

"Biasanya saya nanam sawi, kangkung, timun," kata Oman saat ditemui Republika dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (31/7).  

Saat musim kering seperti ini, Oman mengaku tak memiliki pilihan lain selain beralih profesi menjadi kuli bangunan. Sebab, tak ada air yang bisa digunakan untuk menyiram tanaman sayur-sayurannya.

"Kalau kering begini menggali tiga meter untuk bikin sumur juga tidak keluar air," katanya.

Sementara, lanjut Oman, air sungai terdekat yang ada kebanyakan sudah tercemar limbah pabrik.

Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, Oman memprediksi kekeringan akan terjadi sampai memasuki bulan September. Saat hujan mulai turun, barulah ia akan kembali bertani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement