Jumat 31 Jul 2015 16:52 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Ingin Petani Sejahtera, MPM Muhammadiyah Tanam Bibit Padi Unggul

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indah Wulandari
Petani menanam padi Inpari Sidenuk
Foto: antaranews
Petani menanam padi Inpari Sidenuk

REPUBLIKA.CO.ID,MAROS -- Majelis Pemberdayan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah menanam bibit padi varietas Inpari Sidenuk di Bonto Jolong, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sebagai rangkaian dari Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang akan digelar 3-7 Agustus.

Wakil Ketua MPM Muhammadiyah Nurul Yamin menuturkan, cara ini untuk menginatkan sejumlah pihak bahwa  penanaman padi di Indonesia belum semuanya menghasilkan keuntungan. Sehingga kesejahteraan petani padi belum tercapai.

"Dengan ramah lingkungan kita mencoba mengefisiensikan biaya produksi. Dan dengan varietas padi yang baik, kita tingkatkan produksi padinya," ujar Yamin, Jumat (31/7).

Yamin menjelaskan, penanaman padi dengan ramah lingkungan merupakan cara untuk meminimalisir bahan-bahan yang mengandung unsur kimiawi. Sehingga padi yang dihasilkan lebih nikmat dan sehat. Salah satu konsep tanam ramah lingkungn yaitu dengan penggunaan pupuk organik dan pertanian terpadu.

Untuk lahan yang digunakan, MPM Muhammadiyah bakal melakukan penanaman padi ramah lingkungan untuk 17,5 hektare lahan tani. Sekitar 54 kelompok tan pun diikut sertakan dalam program ini.

Selain melakukan peresmian tanam padi, MPM Muhammadiyah sudah menyiapkan tim ahli untuk mendampingi petani mulai dari penanaman, perawat hingga panen raya

Wakil Ketua Bidang Pertanian MPM Muhammadiyah Bambang Suwikyo mengatakan, bibit padi varietas Inpari Sidenuk merupakan varietas yang dihasilkan oleh pemuda indonesia. Varietas dari Balai Pertanian Indonesia (BATAN) ini mampu membuat produksi padi yang biasanya mencapai 6 ton per hektare, bisa mencapai 10-12 ton per hektare.

"Kita sudah sempat melakukan program ini di beberapa daerah baik di Sulawesi Selatan maupun provinsi lain. Hasilnya terjadi peningkatan. Harapannya program tersebut juga bisa meningkatkan produksi padi disini," ujar Bambang.

Sementara Bupati Maros Hatta Rahman menerangkan, pihaknya memang merasa produktivitas merupakan kendala yang sejauh ini dirasakan oleh petani di Kabupaten Maros. Untuk itu, pihaknya sangat berterimakasih karena Muhammadiyah mau membantu petani Maros untuk meningkatkan produktivas padi dengan teknik ramah lingkungan.

Hatta menjelaskan, wilayah Kabupaten Maros merupakan daerah yang kekayaan alamnya cukup melimpah. Salah satunya adalah keberadaan pegunungan karts yang menjadi penampung air guna pengairan lahan pertanian.

Selain itu, Hatta juga berharap pemerintah bisa melakukan subsidi pupuk lebih baik. Pasalnya, sejauh ini, petani di Maros kerap kesulitan saat mencari pupuk, padahal pemerintah sudah melakukan subsidi pupuk lebih banyak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement