Jumat 31 Jul 2015 21:04 WIB

PPP Undang Partai Berbasis Agama se-Dunia ke Indonesia

Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy, di Kuala Lumpur, Rabu (29/7).
Foto: Antara
Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy, di Kuala Lumpur, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengundang para pemimpin partai berbasis agama dari berbagai belahan dunia, termasuk Partai Islam se-Malaysia (PAS) untuk menghadiri kongres partai berbasis agama sedunia pada Januari 2016 sekaligus memperingati hari lahir ke-43 PPP.

"Saya akan bertemu Presiden PAS untuk berbagi sesama partai berbasis Islam dan saling berbagi pengalaman, sekaligus mengundang pada bulan Januari 2016 dalam rangka seminar partai berbasis agama sedunia," kata Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy, di Kuala Lumpur, Rabu (29/7).

Partai yang diundang dalam kongres tersebut bukan hanya yang berbasis Islam, namun dari berbagai agama seperti Bharatiya Janata dari India yang berbasis Hindu dan Partai Demokrat di Jerman, katanya.

"Kami akan mengundang sebanyak-banyaknya. Diharapkan partai dari 24 negara hadir untuk menyampaikan masalah, pandangan dan pengalaman. Berbagi pelajaran relevansi partai berbasis agama terhadap kontribusi perdamaian dalam ranah ketatanegaraan politik modern," katanya.

Ia menambahkan bahwa dunia saat ini menyaksikan berbagai konflik yang berlangsung atas nama agama.

"Kita perlu menggali bahwa kanalisasi terhadap penggunaan idiom-idiom agama dalam kasus-kasus sektarian harus dilakukan melalui format politik," lanjut dia.

Oleh karena itu, katanya, keberadaan partai berbasis agama di seluruh dunia harus diperkuat sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.

Selama kunjungannya ke Malaysia, Romahurmuziy akan melakukan konsolidasi pembinaan cabang partai di Malaysia.

Selain itu ia juga akan melakukan orasi ilmiah di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan menjadi pembicara seminar aksesi statuta Roma terkait Indonesia, di hadapan anggota perlemen seluruh dunia yang digelar di Malaysia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement