REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar) menilai potensi kerawanan dan konflik saat Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) pada lima daerah yang ada di provinsi itu tinggi karena hanya diikuti dua pasang calon.
"Dibandingkan daerah yang diikuti tiga pasang calon atau lebih, pada daerah yang terjadi head to head (satu lawan satu) potensi kerawanan lebih tinggi," kata Kapolda Sumbar Brigadir Jenderal Polisi Bambang Sri Herwanto, Jumat (31/7).
Berdasarkan data dari KPU Sumbar ada lima daerah yang hanya diikuti dua pasang calon yaitu Pilkada Gubernur Sumbar, Pilkada Kabupaten Pasaman, Pilkada Kota Solok, Pilkada Kabupaten Agam dan Pilkada Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut Bambang pada Pilkada pasangan calon yang maju adalah penduduk setempat yang sudah dikenal masyarakat dan tahu karakteristik setempat.
"Oleh sebab itu calon harus memobilisasi masyarakat dengan memberikan pendidikan politik yang baik," ujar dia.
Ia menilai tim sukses dan mesin politik sangat berperan memberikan pendidikan politik yang baik pada masyarakat .
"Masyarakat jangan dikotak-kotakan pendukung calon A atau B, kasihan selama ini sudah rukun tapi dipecah akibat minta dukungan kepentingan politik sesaat," kata dia.
Ia berharap para kandidat punya keinginan positif untuk memajukan masyarakat dan wilayah.