REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Lima tentara Libya yang setia kepada pemerintah yang diakui secara internasional ewas pada Jumat (31/7) dan 18 lainnya hilang setelah terjadi serangan terhadap sebuah pos pemeriksaan di wilayah timur.
Serangan diduga dilakukan kelompok ISIS. Seorang sumber militer mengatakan kepada kantor berita LANA lima tentara tewas dan 18 tentara lainnya hilang dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok ISIS cabang Libya pada Jumat.
Ia menambahkan serangan itu ditargetkan terhadap sebuah pos pemeriksaan militer yang terletak di jalan padang pasir antara dua kota, Ajdabiya dan Tobruk, di Libya timur. Menurut sumber tersebut, pos pemeriksaan itu hanya berjarak 170 kilometer dari markas parlemen yang diakui di kota Tobruk.
Libya yang jatuh ke dalam kekacauan setelah terguling dan terbunuhnya diktator Moamar Gaddafi, saat ini memiliki dua parlemen dan pemerintah yang berlomba-lomba untuk menjalankan kekuasaan.
Selain itu, kelompok bersenjata saling membunuh dalam pertempuran untuk menguasai kekayaan minyak di Libya. Kelompok ISIS mengambil keuntungan dari kekacauan Libya tersebut untuk membangun ISIS di negara yang dekat dengan pantai Eropa itu.