REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Auditor-auditor senior Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional pada Jumat (31/7) memulai pertemuan pertama mereka dengan para menteri Yunani untuk menyelesaikan pembahasan mengenai program dana talangan (bailout) yang baru untuk tiga tahun.
Sementara itu, pasar modal Athena bersiap-siap untuk beroperasi kembali setelah ditutup selama lebih dari satu bulan karena krisis utang.
Kegiatan di bursa saham utama Yunani di Athen akan dimulai kembali pada Senin, kata seorang sumber di kementerian keuangan. Kegiatan bursa itu sebelumnya dihentikan pada 26 Juni ketika pemerintahan yang dilanda krisis menerapkan pengendalian modal.
Pembicaraan soal program pemberian bantuan untuk menangani kebangkrutan itu berlangsung, Dana Moneter Internasional (IMF) menentukan persyaratan. IMF mengatakan pihaknya hanya akan bergabung dengan program penyelamatan keuangan menyeluruh jika program itu menyertakan keringanan utang dan reformasi ekonomi.
"Untuk memastikan adanya keberlanjutan dalam jangka menengah, perlu diambil keputusan yang sulit terhadap kedua hal itu. Keputusan sulit di Yunani menyangkut reformasi dan keputusan sulit di antara mitra-mitra Eropa Yunani soal peringanan utang," kata seorang pejabat IMF.
Uni Eropa (EU) sepakat posisi itu benar-benar cocok dengan agenda EU terkait bailout Yunani. Program bantuan itu bisa bernilai hingga 86 miliar euro.
Juru bicara Komisi Eropa, Mina Andreeva mengatakan EU bertujuan untuk menyelesaikan perundingan bagi program dana talangan ketiga dengan keahlian IMF, dan kemudian untuk mempertimbangkan langkah-langkah menyangkut utang pada tahun ini.
Di Athena, kepala misi audit telah bertemu dengan menteri-menteri keuangan dan ekonomi Yunani. Pertemuan itu terutama membahas rekapitalisasi, privatisasi dan target-target fiskal.
Pemerintah berharap dapat menyelesaikan audit EU-IMF sebelum 20 Agustus, yaitu waktu yang ditentukan bagi pemerintah Yunani untuk membayar kembali 3,4 miliar euro kepada Bank Sentral Eropa, termasuk bunganya.