Ahad 02 Aug 2015 10:49 WIB

Produksi Gabah di Pangandaran Diprediksi Menurun

Rep: C10/ Red: Angga Indrawan
Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kabupaten Pangandaran sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah tadah hujan. Sehingga saat musim kemarau melanda, sumber-sumber air ikut mengering. Akibatnya pengairan ladang dan sawah dengan sistem gilir giring dan pompa air pun tidak dapat berjalan.

Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Kelautan Pertanian dan Kehutanan (KPK) Kabupaten Pangandaran, Kasno suseno mengatakan, saat ini sumber-sumber air sudah kering sehingga pompa air pun tidak dapat digunakan. Menurutnya, kondisi kekeringan tahun ini merata di seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran.

"Akibat kekeringan dan banyak yang gagal panen pasti produksi gabah akan berkurang," kata Kasno kepada Republika, Ahad (2/8).

Kasno mengungkapkan, saat ini ada sekitar 820 hektare lahan persawahan yang telah dinyatakan gagal panen (puso). Selain itu, ada seluas 1.679 lahan persawahan dalam kondisi kekeringan berat. Jika tidak segera turun hujan akan sangat berisiko gagal panen.

Berdasarkan catatan Dinas KPK, lahan yang kekeringan sedang sampaiakhir Juli tercatat ada seluas 1.408 dan yang kekeringan ringan seluas 1.077 hektare. Menurut Kasno, ada juga lahan yang terancam kekeringan. Luas lahan yang terancam sampai Juli ini sekitar 1.633 hektare.

Kasno mengungkapkan, dua hari yang lalu di Pangandaran turun hujan. Selama dua hari terjadi hujan deras satu kali dan hujan rungan satu kali. Menurutnya, area persawahan yang mengalami kekeringan ringan kemungkinan bisa terselamatkan dengan turunnya hujan deras kemarin.

Kasno menjelaskan, saat awal kemarau pihaknya bersama para petani menggalakkan penggunaan pompa air. Diakuinya, pompa air memang memakan biaya yang cukup mahal karena bahan bakarnya menggunakan solar. Namun, menurutnya saat ini sumber air juga kering. Sehingga pompa sudah tidak dapat digunakan lagi.

Diketahui luas tanam padi di Kabupaten Pangandaran sekitar 16.393 hektare. Total yang telah kekeringan sekitar 4.984 hektare. Sampai Juli baru ada 519 tanaman padi yang telah di panen. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement