Ahad 02 Aug 2015 17:10 WIB
Muktamar Muhammadiyah

'Ketum Muhammadiyah Terpilih Harus Moderat'

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin membubuhkan tanda tangan papan peresmian gedung disela acara Kado Muktamar Ke 47 Muhammadiyah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/7).
Foto: Antara/Herman Dewantoro
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin membubuhkan tanda tangan papan peresmian gedung disela acara Kado Muktamar Ke 47 Muhammadiyah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Muhammadiyah haruslah mereka yang berpandangan moderat, tidak tradisional apalagi liberal. Sebanyak 39 calon Ketum Muhammadiyah memiliki kualifikasi setara dalam ilmu keagamaan maupun manajerial segala bidang, Ahad (2/8).

Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengatakan, 39 nama yang sudah ada akan dipilih oleh tiga ribu peserta muktamar dengan pemungutan suara. " Hasil pemungutan suara akan dipilih 13 orang, satu diantaranya akan menjadi Ketua Umum," jelas dia.

Menurut agenda, 13 nama ini akan diumumkan pada Rabu (5/8) mendatang. Sedangkan Ketua umum terpilih beserta jajaranya akan terbentuk satu hari setelahnya.

Menurutnya, beberapa calon ketua umum terkuat diantara Haedar Nashir dan Yunahar Ilyas. Meski demikian, seluruh kandidat berpeluang untuk duduk di kepemimpinan Muhammadiyah.

Sebagai organisasi yang besar, Ketua Umum Muhammadiyah harus mampu memiliki keahlian manjerial yang baik. Ia harus dapat mengakomodir segala kebutuhan anggota organisasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement