Ahad 02 Aug 2015 17:20 WIB

AS Sebut Serangan Ekstremis Israel Teroris Setan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Pemuda Palestina melempar batu ke pasukan Israel dalam konfrontasi di Tepi Barat
Foto: Reuters
Pemuda Palestina melempar batu ke pasukan Israel dalam konfrontasi di Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH --  Arab Saudi dan berbagai pihak seperti Mesir, Uni Eropa, hingga Amerika Serikat (AS) mengecam kejahatan yang dilakukan oleh pemukim Israel, pada Jumat (31/7), dinihari. Pasalnya, pemukim Israel telah mengakibatkan kematian seorang bayi Palestina di Duma Village, dekat Nablus.

Dilansir laman Al Arabiya, Ahad (2/8), Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai teroris setan. AS mendesak Israel untuk menangkap para pembunuh dan menyerukan kedua belah pihak untuk menghindari ketegangan eskalasi.

Eropa juga menyerukan Israel untuk menerapkan nol toleransi kekerasan pemukim. Jordan yang merupakan satu-satunya negara Arab terpisah dari Mesir dan telah menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel, mengutuk keras serangan itu.

"Kejahatan buruk ini bisa dihindari jika pemerintah Israel tidak mengabaikan hak-hak rakyat Palestina dan kembali pada perdamaian," kata juru bicara pemerintah Jordan, Mohammed Momani.

Sementara, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengutuk pembunuhan itu dan menyerukan agar kedua belah pihak untuk mengambil langkah-langkah berani untuk kembali ke jalan damai.

Bentrokan bermula saat orang tua dan saudara dari anak Palestina berjuang untuk hidup mereka hari Sabtu (1/8). Protes atas serangan pembakaran rumah warga Palestina memasuki hari kedua di wilayah-wilayah pendudukan paksa Israel.

Sampai akhirnya, pemboman rumah keluarga di Tepi Barat yang telah diduduki Israel menewaskan bocah berusia 18 bulan, Ali Saad Dawabsha. Kematiannya memicu kecaman internasional atas kegagalan Israel mengatasi kekerasan yang dilakukan pemukimnya.

Ayah sang anak, Saad, dirawat karena luka bakar tingkat tiga di rumah sakit Soroka di Israel Selatan. Juru bicaranya mengatakan kondisinya kritis. Sementara sang ibu Riham dan saudaranya yang berusia empat tahun Ahmed sedang dirawat di rumah sakit Tel Hashomer dekat Tel Aviv. Juru bicara korban menggambarkan kondisi jiwa mereka terancam.

Pada hari Sabtu, puluhan warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel di kamp pengungsi Jalazon. Warga Palestina Khaldi (16 tahun) ditembak oleh tentara Israel hari Jumat setelah melemparkan bom Molotov. Pada Sabtu pagi, warga Palestina dan pemukim Yahudi bentrok dekat Kusra di Tepi Barat utara dan tentara Israel menyatakan wilayah zona militer tertutup.

Di Yerusalem Timur, sumber dari Palestina mengatakan, sebanyak 10 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel. Pada hari Sabtu, dua petugas yang luka ringan menyebar kerusuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement