Ahad 02 Aug 2015 18:18 WIB

Menteri ESDM: Kisruh Blok Cepu tak Pengaruhi Target Lifting

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Blok Cepu
Blok Cepu

REPUBLIKA.CO.ID,Kisruh Blok Cepu, JAKARTA - Aksi ricuh di area kerja EPC 1 dan EPC 5 di proyek Banyu Urip, Blok Cepu milik ExxonMobil Cepu Limited pada Sabtu (1/8) diyakini tidak berdampak pada target lifting nasional tahun 2015 ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan, insiden Cepu sudah sepenuhnya sudah diserahkan kepada kepolisian sehingga diharapkan bisa memulihkan produksi.

"Insya Allah tidak pengaruh kepada lifting," ujar Sudirman singkat, Ahad (2/8).

Mengenai langkah pemerintah dalam menangani kisruh di lapangan minyak yang terletak di Jawa Tengah ini, Sudirman mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan investigasi. Dia menegaskan, pemerintah akan segera mendapat kesimpulan mengenai akar persoalan yang ada di sana.

"Blok Cepu sudah diamankan, diambil oleh SKK Migas dan kepolisian. Kami sedang pelajari rute persoalannya. Dan mudah-mudahan bisa diperbaiki," katanya.

Mengenai kabar bahwa penyebab kericuhan lantaran ketidakpuasan pekerja atas aturan baru yang diterapkan, Sudirman menilai belum ada sosialiasi yang intens kepada pekerja. Ke depan, lanjutnya, kasus seperti ini harus menjadi pembelajaran untuk menyikapi pekerja di lapangan lain.

"Saya kira memang belum sosialisasi dan penjelasannya. Itu kan ada perubahan policy untuk mendisiplinkan pekerja proyek sama persiapan untuk menertibkan akses. Jadi mudah-mudahan bisa dievaluasi dan evaluasinya akan dilakukan perbaikan untuk pembelajaran," ujarnya.

Seperti diberitakan, kericuhan di Blok Cepu membuat penurunan produksi sebesar 50 ribu hingga 55 ribu barel minyak per hari. Hingga Ahad petang, pihak ExxonMobil belum memeberikan konfirmasi mengenai mulainya beroperasi nya area kerja yang terdampak. Pemerintah sendiri memberikan saran kepada ExxonMobil untuk meliburkan karyawan untuk mendinginkan suasana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement