REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pejabat pemerintah Malaysia meminta bantuan warga atau otoritas dari wilayah dekat pulau ditemukannya puing yang diduga MH370. Hal ini dilakukan untuk menemukan lebih banyak puing-puing pesawat.
Sebelumnya sepotong puing baru ditemukan di pulau Reunion, Prancis dekat kota Saint-Denis, Ahad (2/7) pagi waktu setempat.
Sayang, menurutnya Direktur Jenderal Perhubungan Udara Malaysia Azharuddin Abdul Rahman serpihan itu sepertinya bukan milik pesawat Malaysia Airlines.
"Saya membaca seluruh media yang mengatakan puing-puing baru adalah bagian dari pintu. Tapi saya memeriksa Otoritas Penerbangan Sipil dan orang-orang di Reunion, itu (puing baru) hanya sebuah tangga," katanya.
Sebelumnya bagian sayap yang diduga milik MH370 ditemukan di Pulau Reunion, Rabu (29/7). Puing tersebut telah tiba di fasilitas pengujian militer Prancis pada Sabtu (1/8). Puing itu akan dianalisis oleh para ahli.
Peneliti keamanan udara mengidentifikasi komponen itu sebagai flaperon dari sayap Boeing 777. Seorang pejabat Amerika Serikat menegaskan bila MH370 adalah satu-satunya pesawat Boeing 777 yang yang hilang.
Kementerian Transportasi Malaysia mengkonfirmasi bahwa flaperon yang ditemukan telah didentifikasi sebagai bagian Boeing 777.
Pada 8 Maret 2014, pesawat naas Malaysia yang membawa 239 orang dari Kuala Lumpur ke Beijing hilang tanpa jejak.