REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Musim kemarau yang melanda Provinsi Banten menyebabkan 8.300 hektare sawah terancam puso. Persawahan tersebar di 61 kecamatan. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno berinisiatif menggelar shalat istisqa atau shalat meminta hujan.
Sebanyak 61 kecamatan di Banten sendiri mulai meraskan dampak El Nino dengan kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan sehari hari. Ancaman alam serius terutama di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
"Saya mengimbau kepada masyarakat agar melakukan solat istisqa supaya hujan bisa turun di Banten, Insyaalah secepatnya kita laksanakan," kata Rano kepada wartawan di Kota Serang, Senin (3/8).
Rano yang akan menjadi Gubernur Banten ini juga mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten untuk bersama sama menggelar shalat istisqa. "Setelah kongres umat Islam Banten selesai," jelasnya.
Sementara itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten sebanyak 97 desa dari 61 kecamatan dilanda kekeringan. Kabupaten Lebak menjadi daerah paling parah dengan 35 desa dari 20 kecamatan.
Sebanyak 4.500 Kepala Keluarga dan 15.000 jiwa kesulitan air bersih di Kabupaten Lebak. Pihak BPBD baru menyuplai air bersih ke 5 kecamatan yang terparah, yakni Kecamatan Warung Gunung, Kecamatan Sajira, Kecamatan Luwidamat, Kecamatan Maja dan Kecamatan Wanasalam.
"Untuk kabupaten Lebak, BPBD pusat sudah memberikan bantuan sebesar Rp 400 juta untuk penanggulangan kekeringan, sementara wilayah lainnya masih dalam proses perhitungan," Kata Kepala BPBD Banten Komari.