REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menunggu laporan tim investigasi Dinas Pendidikan setempat sebelum menentukan sikap terhadap kasus tewasnya seorang pelajar Evan Chirtoper (12).
"Saya sudah instruksikan Disdik untuk membentuk tim investigasi yang bertugas mencari tahu hal yang sebenarnya terjadi," katanya di Bekasi, Senin.
Evan Christoper Situmorang (12), siswa baru SMP Flora Pondokungu diduga tewas akibat keletihan usai mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS).
Namun, pihak sekolah sudah membantah hal itu dengan alasan tidak ada tindakan kekerasan selama MOS dan juga rentang waktu tewasnya Evan dan kegiatan MOS cukup panjang yakni sekira tiga pekan.
"Pertama-tama saya sebagai kepala daerah menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini," kata Rahmat.
Ia mengatakan, pembentukan tim investigasi tersebut merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah terhadap penyelenggaraan pendidikan di wilayah setempat.
"Sebelumnya kami sudah instruksikan kepada seluruh sekolah di Kota Bekasi untuk menggelar orientasi yang tidak berbau kekerasan, tapi ternyata ada kejadian seperti ini," katanya.
Hasil investigasi tim bentukan Disdik tersebut sangat berguna untuk dijadikan dasar bagi Pemkot Bekasi dalam mengambil keputusan perihal ada tidaknya pelanggaran yang terjadi saat dilaksanakannya MOS di SMP Flora.
"Jika terbukti ada pelanggaran, tentu kami tidak segan menjatuhkan sanksi. Namun semuanya harus berdasarkan bukti-bukti dan fakta yang nantinya dikumpulkan tim investigasi," katanya.
Hasil investigasi tim juga akan menjadi landasan bagi pemerintah daerah untuk memetakan persoalan yang terjadi dan menyusun langkah-langkah agar di kemudian hari kejadian seperti ini tidak terulang.