Senin 03 Aug 2015 18:26 WIB

Kementan Diminta Bantu Atasi Kegagalan Reproduksi Sapi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sapi siap jual.
Foto: abc news
Sapi siap jual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk proaktif membantu peternak dalam mengatasi masalah kegagalan reproduksi sapi yang dialami masyoritas peternak sapi di Sumatera Barat.

"Kementan harus mampu mengatasi masalah kegagalan reproduksi sapi yang dialami masyarakat. Ini penting untuk mencapai swasembada daging di masa yang akan datang," kata Hermanto, Senin (3/8).

Menurutnya, Kementan harus serius mengatasi masalah ini. Sebab dikhawatirkan hal ini juga dialami oleh para peternak sapi di seluruh Indonesia.

Peternak sapi biasanya mengundang mantri hewan untuk melakukan inseminasi buatan (IB) terhadap sapi miliknya. Tetapi upaya reproduksi ini umumnya baru berhasil setelah dilakukan 4-5 kali.

 

"Jadi tiga kali IB sebelumnya gagal. Bahkan ada yang sudah delapan kali IB sapinya tidak juga kunjung bunting akibatnya peternak kesal padahal  untuk mendapat layanan IB tersebut tidak gratis," ucap dia.

 

Sekali IB, terang dia, peternak harus bayar Rp 50-70 ribu. Apalagi IB yang berhasil juga tidak menjamin sapi bunting bisa sampai melahirkan.

"Banyak keluhan sapi yang berhasil bunting, justru mengalami keguguran. Selain itu, sapi yang berhasil beranak tahun ini seringkali tidak beranak di tahun berikutnya," ujar Hermanto.

Para peternak, lanjutnya, minta dibantu agar sapinya bisa beranak tiap tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement