REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kering akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Selanjutnya, hujan akan turun kondusif pada awal Desember 2015.
"Untuk pangan, pemerintah bisa mengintensifkan penanaman di bagian utara Indonesia," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya melaporkan kepada sejumlah pejabat Kementeri Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) serta komisi IV DPR RI dalam rapat koordinasi lanjutan penanggulangan kekeringan di kantor kementan pada Senin (3/8).
Dilaporkannya, El Nino yang dimulai sejak Maret 2015 tersebut saat ini telah masuk kategori kuat. Ia kebanyakan berdampak kekeringan di sebelah selatan khatulistiwa Indonesia meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Di samping itu, ketersediaan air tanah makin menipis di periode Agustus hingga November 2015. Penipisan air meliputi wilayah Sumatera Selatan, Palembang, Sumatera Selatan, Lampung bagian timur, Jawa, Bali, NTT, NTB dan Sulawesi.
Selanjutnya, yang mesti diperhatikan pemerintah yakni perhitungan pola tanam dikaitkan dengan keersediaan air di bendungan dan penampungan air lainnya. "Karena setiap El Nino pasti diikuti dengan hujan yang berlebihan," kata dia.
Meski begitu, ia melihat langkah Kementan yang sudah melakukan antisipasi kekeringan sejak Desember 2014. Koordinasi pun terus dilakukan untuk memperbaharui informasi tentang pantauan El Nino.