Selasa 04 Aug 2015 11:28 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Menteri Susi: Muhammadiyah Bisa Ubah Bangsa Lebih Rasional dan Logis

Rep: Ratna Ajeng tejomukti/ Red: Ilham
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pidato memperingati kebangkitan nasional di Gedung Kementerian Perikanan dan Perikanan Jakarta, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pidato memperingati kebangkitan nasional di Gedung Kementerian Perikanan dan Perikanan Jakarta, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak tokoh beramai-ramai berkicau mengenai Muktamar Muhammadiyah ke-47, tak ketinggalan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Selasa (4/8).

Dalam akun @susipudjiastuti dia mengatakan "Schularim Muhammadiyah bisa merubah mindset bangsa untuk lebih rasional dan logis". Namun, pertanyaan lain muncul diantara netizen maksud pernyataan menteri nyentrik ini.

Seorang netizen dengan akun @AmronMr menanyakan maksud istilah yang digunakan Susi tersebut. "schularism itu school/sekolah/pendidikan atw sekuler dlm bhs filsaft?".

Susi menjawab singkat bahwa istilah tersebut merujuk pada filsafat. Susi juga dalam akunnya memuji ayahnya yang dianggap sangat Muhammadiyah karena menganut schuler, prinsipal, agamis, dan tanpa kompromi.

Dia mengatakan bahwa karakter sang ayah menjadi bekalnya saat ini. Susi berpesan terhadap Muhammadiyah harus mengubah dan membasmi hal-hal nonsense dan anomali di negri ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement