REPUBLIKA.CO.ID, Steve Wang kadang-kadang masih mendengarkan rekaman suara terakhir ibunya sebelum dia naik pesawat Malaysia Airlines MH 370. Dalam pesan tersebut, dia meminta anaknya untuk membawa mantel ketika ia menjemputnya di bandara Beijing pada 8 Maret 2014 lalu. Namun, hingga saat ini pesawat itu tak pernah sampai.
Terhitung sudah lebih dari 500 hari sejak penerbangan itu dinyatakan hilang tanpa jejak. Terakhir kali Wang mendengarkan pesan itu pekan lalu, ketika muncul kabar bahwa pembersih pantai telah menemukan sepotong puing pesawat di pulau Reunion, Prancis di Samudera Hindia Barat.
Potongan objek tersebut merupakan model yang sama dari bagian pesawat MH 370. Penemuan itu menumbuhkan harapan bahwa hal itu bisa mengungkap beberapa misteri yang menjawab nasib pesawat yang mengangkut 239 orang.
Tetapi jika dikonfirmasi bagian itu benar menjadi bagian dari pesawat yang ditumpangi ibunya, Wang mengaku tidak banyak mengubah banyak hal baginya. ‘’Bagian ini masih belum dapat membantu Anda menemukan pesawat. Dan itu masih belum dapat membantu Anda menemukan kebenaran tentang apa yang terjadi,’’ katanya kepada CNN, Selasa (4/8).
Sementara itu potongan bagian lainnya yang diduga milik pesawat MH370 juga ditemukan di Pulau Reunion. Pihak berwenang setempat mengatakan, sebuah logam ditemukan di pantai di Saint-Denis, ibukota pulau ini. Muncul spekulasi bahwa temuan itu bisa menjadi bagian dari pesawat.
Sementara itu, para ahli dijadwalkan mulai menganalisis temuan komponen sayap, yang dikenal sebagai flaperon, di laboratorium di pinggiran kota Prancis Toulouse, Rabu (5/8) besok. Flaperon akan diperiksa para ahli dengan peralatan canggih untuk mengidentifikasi puing-puing tersebut dan apa yang terjadi saat itu.
Sisa-sisa dari sebuah koper yang ditemukan di pantai Reunion sehari setelah flaperon ditemukan juga sedang dikirim ke lembaga penelitian di Pontoise, di luar Paris. Tetapi tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menentukan apakah itu benar bagian dari MH370.
Analis mengungkapkan kemungkinan tentang saat-saat terakhir pesawat itu, misalnya apakah itu jatuh ke laut atau meledak di udara. Pejabat Prancis dan Malaysia mengadakan pertemuan tertutup di Paris pada Senin (3/8).
Pihak berwenang Reunion mengatakan, pencari bagian pesawat juga menjelajahi perairan sekitar Mauritius, sebuah negara kepulauan sekitar 175 kilometer (110 mil) timur-timur laut dari Reunion. ‘’Kapal penjaga pantai dan pesawat telah melakukan pencarian sejak Sabtu (1/8) dan diperkirakan akan terus dilakukan sampai sekitar hari Kamis,’’ kata polisi.
Penjaga pantai di Seychelles, sebuah rantai pulau sekitar 1.800 kilometer (1.100 mil) utara dari Reunion mengaku dirinya telah diinstruksikan untuk waspada kemungkinan ditemukannya puing-puing. Namun, para pejabat Biro Keselamatan Transportasi Australia mengabaikannya.