REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Badan keamanan Israel mengatakan menginterogasi tersangka kepala kelompok ekstremis Yahudi menyusul serangan pembakaran pekan lalu di Tepi Barat dan menewaskan balita Palestina berusia 18 bulan bernama Ali Dawabsheh.
Menurut Badan Keamanan Shin Bet, tersangka bernama Meir Ettinger (23 tahun) ditangkap Senin (3/8) malam karena diduga terlibat dalam sebuah organisasi ekstremis Yahudi. Badan ini tidak mengatakan apakah ia juga terlibat dalam serangan pembakaran, tetapi menuduh Ettinger berusaha untuk serangan bermotif agama di tempat Kristen dan rumah-rumah Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji menerapkan nol toleransi untuk terorisme Yahudi menyusul sepasang serangan mematikan oleh ekstrimis. Balita Palestina dibakar sampai mati sehari setelah seorang pria ultra-Ortodoks anti-gay menikam seorang gadis Yahudi berusia 16 tahun saat parade gay di Yerusalem. Gadis remaja ini kemudian meninggal.
Pihak berwenang kemudian diharapkan untuk menindak lebih jauh ekstremis Yahudi, khususnya pemuda pemukim di Tepi Barat. Media Israel menyebut Ettinger sebagai ekstremes nomor satu yang paling dicari Shin Bet.
Dia telah ditangkap beberapa kali sebelum dan dilarang ke Tepi Barat. Ettinger juga cucu dari almarhum Rabbi Meir Kahane, seorang ultranasionalis yang partainya dilarang dari parlemen Israel karena pandangan rasis pada tahun 1988. Kahane dibunuh oleh penembak Arab pada tahun 1990.
Namun, Ettinger telah membantah memimpin gerakan ekstrimis. Kuasa hukumnya, Yuval Zemer, mengatakan ke Radio Tentara Israel bahwa pihak berwenang menangkap kliennya untuk menenangkan publik Israel yang marah karena serangan pembakaran.
"Tidak ada kebutuhan mendesak untuk menangkap, selain beberapa jenis keinginan untuk menunjukkan seperti kita (Israel) melakukan sesuatu disini dan menangkapnya,'" kata Zemer.
Shin Bet tidak akan mengatakan apakah Ettinger ada hubungannya dengan serangan terhadap rumah Tepi Barat, yang menewaskan balita dan terluka parah orangtuanya dan saudara 4 tahun.
Namun, lembaga tersebut menyatakan Ettinger dua hari sebelum serangan mengumumkan telah menemukan sebuah gerakan aktivis ekstremis Yahudi muda yang bertanggung jawab untuk pembakaran serangan gereja bulan Juni dan sejumlah kejahatan kebencian lainnya.
Pihak berwenang mengatakan pekan lalu mereka telah mengajukan dakwaan terhadap dua ekstrimis Israel muda lainnya dan menangkap tiga orang lain sehubungan dengan pembakaran gereja. Shin Bet mengatakan kelompok Ettinger merusak sejumlah situs agama Kristen dalam dua tahun terakhir, mencoba untuk mengganggu kunjungan Paus Benediktus XVI ke Tanah Suci tahun 2014 dan berkomitmen melakukan serangan teroris lebih signifikan pembakaran terhadap rumah-rumah Palestina di Tepi Barattahun lalu.
Sebulan sebelum serangan terhadap gereja, Ettinger di blog-nya menyebutkan lebih banyak serangan di situs agama Kristen. Dia tinggal di beberapa bulan terakhir di perkemahan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
Enam bulan lalu, pihak berwenang menandatangani perintah selama setahun mencegah Ettinger memasuki Yerusalem dan permukiman Tepi Barat, mengatakan ia berbahaya disana. Dia pindah ke kota utara Tzfat.
Dalam sebuah posting blog, Ettinger membantah tuduhan Shin Bet bahwa dia memimpin sebuah organisasi ekstrimis.
Ia juga membantah ada organisasi teror. Pada Selasa, pasukan keamanan Israel menghancurkan sebuah rumah pemukiman Yahudi di sebuah pos pemukiman Eli yang telah dibangun secara ilegal di tanah pribadi warga Palestina di Tepi Barat.