Selasa 04 Aug 2015 18:56 WIB

In Picture: Potret Permukiman Kumuh di Tepi Kali Ciliwung

.

Red: Mohamad Amin Madani

Penuntasan Permukiman Kumuh Perkotaan. Komplek permukiman kumuh di tepi Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (4/8). (Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)

Penuntasan Permukiman Kumuh Perkotaan. Komplek permukiman kumuh di tepi Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (4/8). (Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)

Penuntasan Permukiman Kumuh Perkotaan. Komplek permukiman kumuh di tepi Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (4/8). (Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)

Penuntasan Permukiman Kumuh Perkotaan. Komplek permukiman kumuh di tepi Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (4/8). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Penuntasan Permukiman Kumuh Perkotaan. Komplek permukiman kumuh di tepi Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (4/8). (Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemandangan komplek pemukiman kumuh di tepi Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (4/8). 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya merencanakan penuntasan kawasan kumuh perkotaan sebesar 7.000 hektare lebih per tahun. Agenda tersebut sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement