REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mualaf Amerika, Shannon Abulnasr menunjukkan cara para mualaf Amerika mengenal Islam. Sahabat dan teman sekamar si mualaf menempati kelompok terbesar yang mempengaruhi seorang non-Muslim untuk mengenal Islam.
"Sebanyak 20 persen (14 orang) menyebut sahabat sebagai sumber informasi pertama tentang Islam," kata Shannon dilansir dari Onislam.net, Selasa (4/8).
Topik pembicaraan yang mengantarkan ketertarikan terhadap Islam itu beragam. Sebagian lewat kisah-kisah dalam Alquran, sebagian dari korup atau penyimpangan Alkitab, bahkan lewat perdebatan soal pernikahan.
Menurut survey itu, tidak ada benang merah dalam hal topik pembicaraan. Topik umum pun bisa mengantarkan seorang non-Muslim untuk mengetahui lebih banyak tentang Islam. Satu-satunya kesamaan, barangkali penjelasan konsep-konsep dasar Islam yang ada dalam bahasa Arab.