Selasa 04 Aug 2015 20:07 WIB

Muhammadiyah Diminta tak Hanya Pikirkan Regenerasi

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutan dalam acara silahturhami saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Makasar, Sulsel, Selasa (4/8).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutan dalam acara silahturhami saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Makasar, Sulsel, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, berharap Muktamar Muhammadiyah tidak hanya memikirkan regenerasi, tapi juga soal persoalan bangsa. 

Ia menilai, Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang sedang berlangsung tidak boleh hanya memikirkan persoalan regenerasi. Menurutnya, banyak persoalan dan dimensi kehidupan bangsa yang menunggu perhatian Muhammadiyah.

Saleh menganggap ketika para elit politik banyak melupakan persoalan bangsa, sudah sewajarnya Muhammadiyah melakukan sesuatu bagi kepentingan bangsa. Setelah memilih pimpinan, agenda muktamar sendiri adalah sidang-sidang komisi, yang tentu sangat tepat untuk membicarakan program dan isu-isu strategis untuk lima tahun ke depan.

"Momentum sidang komisi itu tentu sangat tepat untuk membicarakan isu-isu kebangsaan kontekstual kontemporer," kata dia.

Ketua Komisi VIII DPR RI tersebut, menerangkan kalau di antara isu penting dan strategis yang perlu dipikirkan, adalah tentang penyediaan lapangan pekerjaan. Ada juga perlindungan anak, perlindungan TKI di luar negeri dan pemeliharaan lingkungan. Isu-isu itu dinilai sebagai isu yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

Saleh juga menganggap kalau Muhammadiyah sudah sejak lama selalu berhasil menunjukkan karyanya bagi bangsa dan negara Indonesia. Namun, pemerintah tentu tidak bisa melakukannya sendiri, dan membutuhkan ormas-ormas besar seperti Muhammadiyah, dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa.

Salah satu persoalan, TKI, Muhammadiyah dinilai bisa memberikan setidaknya masukan kepada pemerintah. Dalam sidang komisi nanti saat muktamar nanti, Muhammadiyah bisa saja merekomendasikan untuk membuka atase agama, di negara-negara yang jumlah tenaga kerjanya banyak. 

"Rekomendasi seperti itu tentu diperhatikan oleh pemerintah," ucap dia mengakhiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement