REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Yunani berharap untuk mencapai kesepakatan bailout atau dana talangan dengan para pemberi pinjaman internasional pada 18 Agustus. Menurut juru bicara pemerintah Olga Gerovasili pada Selasa (4/8), penyusunan perjanjian tersebut akan dimulai pada Rabu (5/8).
"Tahap pertama negosiasi berakhir hari ini dan tahap kedua kesepakatan akan dimulai, yang benar-benar berisi rincian penyusunan (kesepakatan). Jika KTT (UE) terpenuhi, saya berpikir kita akan mencapai kesepakatan 18 bulan ini," ujar Gerovasili.
Menteri Keuangan dan Ekonomi Yunani akan bertemu pemberi pinjaman internasional pada Selasa. Mereka akan membahas privatisasi dan rekapitalisasi perbankan.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Ethnos, Senin (3/8), Komisaris Eropa untuk Urusan Ekonomi Pierre Moscovici mengatakan, kesepakatan tercapai pada Agustus mungkin terjadi. Tapi menurutnya perlu kerja keras untuk mencapainya.
Dana Talangan senilai hingga 86 miliar euro, perlu diselesaikan pada 20 Agustus, jika Yunani ingin membayar 3,5 miliar euro pada Bank Sentral Eropa yang jatuh tempo pada hari itu.
Pada Juli, kreditur setuju menegosiasikan kesepakatan dengan syarat Yunani berkomitmen menerapkan reformasi besar. Misalnya mereformasi dana pensiun pada akhir Oktober.
Sementara pada Senin (3/8), Yunani dan kreditur sepakat reformasi pensiun tak akan mempengaruhi mereka yang pensiun sebelum akhir Juni 2015. Pembicaraan pada Selasa bergeser ke isu-isu yang berkaitan dengan rekapitalisasi bank dan hal-hal privatisasi.