REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid mengatakan fatwa Rais Aam PBNU KH Mustafa Bisri tak dilaksanakan panitia muktamar, karena AHWA sebagai mekanisme pemilihan tak langsung tetap dibahas dalam sidang komisi yang dilakukan tertutup pula.
"Mereka tidak melaksanakan fatwa tersebut, karena tetap membahas AHWA dalam sidang komisi dan dilakukan tertutup. Bahkan ada juga yang seharusnya ikut membahas malah tidak ikut. Nah yang tidak berhak ikut membahas kok malah ikut dan jumlahnya cukup banyak itu," kata tokoh NU yang akrab disapa Gus Sholah itu kepada Antara di Jombang, Jawa Timur, Selasa (4/8).
Fatwa yang disampaikan oleh Gus Mus dalam sidang pleno pembahasan Tata Tertib pada Senin (3/8) tersebut mengamanatkan agar pemilihan Rais Aam dilakukan oleh Rais Syuriah PW dan PC dengan menggunakan mekanisme musyawarah mufakat (AHWA), atau dengan cara pemungutan suara jika opsi mekanisme pertama tidak tercapai kata sepakat.
Gus Sholah juga melihat adanya kemungkinan rekayasa (setting) oleh pihak yang berkepentingan di balik pemilihan Ketua Umum PBNU sehingga memaksakan penggunaan sistem tersebut pada Muktamar ke-33 NU.
"Saya tetap berpandangan AHWA tidak bisa dilakukan pada muktamar kali ini, saat ini hanya bisa dilakukan pembahasannya dan baru bisa diberlakukan pada muktamar selanjutnya. Ini juga sudah saya ungkapkan ke Hasyim Asy'ari dan As'ad Said Ali," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Sholah mengonfirmasi pertemuannya secara tertutup dengan Hasyim Muzadi dan As'ad Said Ali sesungguhnya hanya untuk penolakan AHWA sebagai mekanisme untuk memilih Rais Aam PBNU dalam Muktamar Ke-33 NU.
"Tadi siang itu, hanya pertemuan biasa, pertemuan itu untuk saling mendukung dalam menolak AHWA dan bagaimana cara efektif menolak AHWA, itu saja," kata adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur itu.
Gus Sholah juga menepis pemberitaan yang mengabarkan dirinya bertemu dengan Hasyim dan As'ad untuk mengisyaratkan bersatunya kubu dirinya dengan Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali tersebut dalam pemilihan Ketua Umum.
"Kita ini intinya hanya menolak AHWA, jika pemilihan ya masing-masing, jadi tidak benar jika ada yang mengatakan memilih As'ad itu sama dengan milih Gus solah, beda-lah, milih As'ad ya milih As'ad milih saya ya milih saya," ujarnya.
Pertemuan antara tiga tokoh organisasi massa berbasis agama Islam terbesar di Indonesia tersebut dilakukan pada Selasa (4/8) siang di kediaman Gus Solah dalam Kompleks Pesantren Tebuireng.