Rabu 05 Aug 2015 08:06 WIB

Pastor Nigeria Memeluk Islam

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mengubah gereja populernya menjadi masjid, pendeta asal Nigeria ini memeluk Islam dan mengucap syahadat, menyambung pertemuan sucinya dengan seorang pria asing berbaju putih dalam mimpinya.

Mantan pendeta Adekunie Afolabi itu mengaku sedang mempersiapkan ulang tahunnya, saat mulai mengalami mimpi yang akhirnya menyebabkan pertaubatannya tersebut.

Pada awal mimpi, ia melihat jemaahnya sedang duduk di lantai gereja dan beberapa dari mereka menutupi kepalanya. Ia juga melihat orang-orang mencuci kaki dan tangan mereka sebelum memasuki gereja, seperti yang dilakukan dalam Islam.

Pendeta berusia 45 tahun itu adalah pendiri dan pemimpin Apata Adura Cherubim dan Gereja Seraphim, Ekute, Ado-Ekiti, Ekiti. Menurut sebuah wawancara sebelumnya dengan surat kabar The Sun, ia menjadi Kristen selama 25 tahun dan membuka gerejanya lima tahun yang lalu.

Pria yang sekarang dikenal sebagai Alfa Abubakar Afolabi, menceritakan kalau seorang pria asing berbaju putih dalam mimpinya menunjukkannya tentang kekurangan tertentu dalam Kristen.

Ia juga meyakinkannya kalau memang Islam adalah satu-satunya agama yang mengarah ke surga, saat ia sedang melakukan persiapan untuk ulang tahun gereja.

Selain 150 jemaah meninggalkan gerejanya, keputusan untuk masuk Islam bertemu dengan reaksi yang berbeda dari keluarga dan teman-teman.

Beruntung mereka selalu mengenalnya sebagai orang yang jujur dengan apa yang dilakukan, dan mereka menghormati keputusannya, sehingga sampai saat ini semua masih baik.

Satu-satunya orang yang pada waktu itu menentangnya adalah istrinya, karena istrinya adalah seorang Kristen ketika ia menikahinya.

Istrinya berkata kalau ia tidak akan melanjutkan pernikahan, dan ia menjawab kalau itu tidak apa-apa karena ia tidak ingin mati dalam keadaan Kristen melainkan ingin mati dalam keadaan Islam.

"Tapi setelah beberapa saat, ia menemukan kita belum menyembah berhala apapun dan kita selalu menyembah Allah. Akhirnya dia kembali dan menerima saya dengan cara ini. Juga anak-anak saya yang mendukung saya dan telah bergabung dengan saya," kata dia.

Mengubah gereja menjadi masjid, Afolabi mengatakan kalau hal tersebut menarik banyak umat Islam. Gerejanya yang kini berubah menjadi masjid, kini banyak dikunjungi umat Muslim yang bahkan sudah tidak bisa lagi terhitung. Seorang imam menjalankan mesjid, sementara ia sebagai Alfa sedang belajar lebih banyak tentang agama.

Nigeria merupakan salah satu negara yang berkomitmen paling religius di dunia, dan dibagi antara Muslim di utara dan Kristen di selatan. Muslim dan Kristen, yang merupakan 55 dan 40 persen dari 140 juta penduduk Nigeria, telah hidup dalam damai untuk waktu yang lama.

Tapi ketegangan etnis dan agama telah menggelegak selama bertahun-tahun, didorong oleh dekade kebencian antara kelompok adat, yang sebagian besar Kristen atau animis, yang berlomba-lomba untuk menguasai lahan pertanian yang subur dengan migran dan pendatang dari Muslim di utara yang berbahasa Hausa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement