REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2015 sebesar 4,67 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada kuartal I yang tercatat 4,71 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, secara kumulatif dari Januari-Juli, ekonomi Indonesia tumbuh 4,7 persen. "Perlambatan ekonomi dipicu rendahnya harga komoditas baik migas maupun nonmigas," kata Suryamin dalam paparannya di kantor BPS, Rabu (5/8).
Pemicu lain lambatnya perekonomian Indonesia juga karena belum pulihnya perekonomian mitra dagang Indonesia, seperti Cina dan Amerika Serikat. Ekonomi AS melambat dari 2,9 persen pada kuartal I 2015 menjadi 2,3 persen pada kuartal II 2015.
Cina masih stagnan di level tujuh persen. Kemudian, Singapura dari 2,1 persen ke 1,7 persen. "Negara lain, seperti Inggris, Korsel itu juga tidak lebih dari tiga persen. Ini tentu berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Suryamin.