REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) akan diselenggarakan di Batur, Kintamani, Bali. Acara HIMAS akan berbersamaan dengan pekan Festival Nusantara pada 8-17 Agustus, mendatang.
"Festival Nusantara mengajak seluruh masyarakat, termasuk masyarakat adat untuk bangkit atas hak dan kekayaan alam guna mensejahterakan masyarakat adat," kata Ketua Panitia Festival Nusantara, I Made Suarnatha di Jakarta, Rabu (5/8).
Perayaan HIMAS digelar setiap 9 Agustus oleh PBB dan Masyarakat Adat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Rencananya, acara ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo serta dihadiri delegasi PBB Special Rapporteur on Indigenous People Rights, Victoria Tauli-Carpuz.
Menurut Rukka Sombolinggi, deputi II Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), peringatan HIMAS 2015 ini diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk Presiden Jokowi agar menyerahkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pembentukan Satgas Masyarakat Adat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hadi Daryanto menerangkan, Satgas yang akan dibentuk bertugas mengkaji dan mengkategorisasi seluruh kasus pelanggaran HAM, konflik agraria, dan sosial untuk diselesaikan sesuai karakteristik kasus.
Selain itu, Satgas juga bertugas mempercepat RUU PPHMA serta menyiapkan lembaga negara independen dan permanen untuk mengurusi masyarakat adat. Pembentukan Satgas ini dinilai penting guna mengembalikan hak-hak masyarakat adat di Indonesia serta menghentikan kriminalisasi.