Rabu 05 Aug 2015 21:50 WIB

Ustaz Erick Yusuf: Jangan Biarkan Anak Berenang Kalau Ia Belum Bisa Berenang

Rep: c25/ Red: Agung Sasongko
 Ustaz Erick Yusuf
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ustaz Erick Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Erick Yusuf menekankan pentingnya pengawasan orang tua, dalam pendidikan hadits untuk keluarga. Menurutnya, hadits merupakan salah satu hal yang merupakan pedoman, dalam membangun karakter seorang Muslim, yang berasal dari perbuatan dan perkataan Nabi, sebagai tuntutan umat Muslim.

Maka itu, ia menekankan agar umat Muslim, khususnya yang ada di Indonesia, untuk tidak melihat agama sebagai sebuah aturan, yang seakan ada untuk dilanggar. Ustaz Erick justru menyarankan agar umat Muslim, melihatnya sebagai sebuah tuntunan, yang sudah pasti hadir agar membuat seseorang berjalan di jalan yang tetap, serta tidak tersesat dalam perjalanannnya. 

Terlebih jika pendidikan hadits akan dimasukkan ke dalam keluarga, seorang anak akan melihat aturan kepada siapa yang membuat aturan tersebut. Apabila sebuah aturan dibuat oleh sang ayah atau sang ibu, maka ketika sang ayah atau sang ibu suatu ketika melanggar aturan yang mereka buat sendiri, sang anak akan memaknai aturan tersebut merupakan hal yang ternyata boleh untuk dilanggar.

Sebab, hal tersebut tidak akan terlihat dalam hadits, yang mana, konsistensi Nabi akan perbuatan dengan apa yang dikatakan, tidak terbantahkan sama sekali. Ustaz Erick sendiri tidak melihat memasukkan pendidikan k dalam keluarga memiliki kendala, khususnya terkait kemajuan zaman, yang justru dilihat sebagai sebuah kemudahan untuk umat dalam mengakses atau memperolehnya.

Kemajuan zaman, menurutnya, justru akan memudahkan siapa saja mendapatkan informasi tentang apa saja dengan sangat mudah. Namun, ia menegaskan agar tuntunan yang mudah diakses tersebut, digunakan secara proporsional. agar kehadirannya bermanfaat. Sebab, ia menganggap kalau sebuah informasi apapun jika tidak digunakan secara proporsional, justru akan menjadi bumerang.

Oleh karenanya, Ustaz Erick mengingatkan akan pentingnya peran orang tua, dalam mengenalkan ataupun memasukkan pendidikan hadits dalam keluarga. Kebebasan mengakses informasi oleh anak, khususnya hadits, harus diberikan pengawasan dari orang tua, dan tidak boleh dilepaskan begitu saja, termasuk mengenai kebenaran hadits yang shahih, untuk diajarkan kepada anak.

"Jangan biarkan anak berenang kalau ia belum bisa berenang," pungkasnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement