REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu perusahaan katering yang dipersiapkan untuk melayani jamaah haji Indonesia di Arab Saudi mengundurkan diri. Pemerintah melalui Kementerian Agama kini sedang mencari satu perusahaan katering pengganti.
“Penggantinya sedang dicarikan dan tentunya sesuai prosedur yang dibenarkan,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil pada acara Pembekalan Petugas Media Center Haji 1436 H/2015 M di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (5/6).
Djamil melanjutkan, mundurnya satu perusahaan katering ini bukan merupakan kendala berarti yang dihadapi pemerintah. Alasannya, perusahaan penyelia jasa makanan tersebut hanyalah katering berkapasitas 5.000 orang. Untuk mencari pengganti katering dengan kapasitas yang sama bukanlah hal yang susah di Arab Saudi.
“Bukan persoalan yang terlalu sulit,” katanya.
Djamil menegaskan, secara umum, persiapan pelayanan katering jamaah haji Indonesia selama di Arab Saudi sudah mendekati purna. Pemerintah sudah menugaskan panitia yang bertugas mengawasi pemberian makan kepada jamaah sejak berada di atas pesawat saat berangkat dari Tanah Air.
Jamaah haji akan diberikan makan satu jam setelah terbang dan dua jam menjelang mendarat di Tanah Suci. Di tengah-tengah pemberian makan tersebut, jamaah juga diberikan camilan berat untuk dibawa turun dan bekal selama proses imigrasi di bandara kedatangan.