REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada penutupan perdagangan saham kemarin (5/8), IHSG masih mengalami peningkatan 69,445 poin atau 1,45 persen ke level 4850,532. Tetapi, kenaikan ini dibayangi dengan berlanjutnya depresiasi rupiah atas dolar AS yang kemarin menembus Rp 13.517 per dolar AS.
Bayangan depresiasi rupiah atas dolar AS diperkirakan masih akan membuat penguatan IHSG pada perdagangan hari ini (6/8) menguat terbatas. IHSG diprediksi bergerak dengan support di 4.830 dan resisten 4.910.
"Pelemahan rupiah atas dolar terutama menyusul antisipasi pasar atas kenaikan tingkat bunga the Fed menjelang akhir tahun," kata Analis First Asia, David Sutyanto, Kamis (6/8).
Sementara itu, kemarin (5/8), Badan Pusat Statistik juga mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal dua tahun ini melambat 4,67 persen (yoy). Ini adalah yang terendah sejak 2009 lalu.
Perdagangan saham kemarin pun didominasi aksi beli atas saham sektoral, tertutama sektor perbankan. Pelaku pasar berspekulasi Bank Indonesia (BI) akan menurunkan tingkat bunganya pada paruh kedua tahun ini, menyusul tekanan perlambatan ekonomi domestik.