REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Potongan sayap yang terdampar di sebuah pulau di lepas pantai Samudera Hindia pekan lalu adalah puing-puing dari pesawat Malaysia Airlines MH370. Malaysia telah membenarkan penemuan pertama pesawat yang menghilang pada 2014.
"Hari ini, 515 hari sejak pesawat menghilang, dengan berat hati saya harus memberitahu anda tim pakar internasional telah menyakinkan dan menegaskan puing-puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion memang dari MH370," ujar Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, Kamis (6/8).
Pengumuman tersebut memberikan bukti pesawat penerbangan Malaysia-Beijing itu jatuh di laut. Hal ini menutup bab dalam salah satu misteri terbesar dalam sejarah dunia penerbangan. Namun, keluarga dari 239 korban ingin mengetahui mengapa pesawat terjatuh.
"Mereka masih harus mencari seluruh pesawat dan pasangan kita juga. Kami masih ingin mereka kembali," kata istri salah satu korban, Jacquita Gonzales.
Jaksa Paris Serge Mackowiak mengatakan, pembenaran ini berdasarkan data teknis yang diberikan oleh kedua produsen maskapai. Perwakilan Boeing menegaskan bahwa flaperon berasal dari pesawat 777. Pun dengan Malaysia Airlines yang menyediakan dokumentasi lengkap dari pesawat yang digunakan dalam penerbangan MH370.
"Atas dasar ini, adalah mungkin adanya hubungan antara objek yang diperiksa oleh para ahli dengan flaperon Boeing 777 dan MH370," ujarnya kepada wartawan di Paris.
Ia menambahkan, analisis lebih lanjut akan dilakukan hari ini. Fragmen bagasi juga ditemukan di Pulau Reunion dan akan diperiksa oleh polisi Prancis sesegera mungkin.