Kamis 06 Aug 2015 13:45 WIB

Venezuela Kecam Campur Tangan AS dalam Pemilu Sela

Menteri Luar Negeri Venezuela Elias Jaua.
Foto: www.eljoropo.com
Menteri Luar Negeri Venezuela Elias Jaua.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela pada Rabu (5/8) menolak apa yang digambarkannya sebagai campur tangan Departemen Luar Negeri AS dalam pemilihan anggota parlemen mendatang.

Satu komunike resmi dari Kementerian Urusan Luar Negeri kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk menegakkan hukum konstitusional dan menyeru AS agar menghormati kedaulatan dan norma internasional.

Reaksi tersebut dikeluarkan sehari setelah Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mark C Toner mengeluarkan pernyataan yang berbunyi "Amerika Serikat memperhatikan dengan keprihatinan laporan mengenai keputusan baru-baru ini oleh Dewan Pemilihan Umum Nasional Venezuela dan Pengawas Umum yang melarang anggota tertentu partai oposisi politik mencalonkan diri atau memangku jabatan publik".

"Venezuela dengan tegas menolak pernyataan campur tangan. Di dalam pernyataan itu, ia mencampuri urusan konstitusional dalam negeri yang berkaitan dengan pemilihan rakyat untuk posisi publik," kata Kementerian Urusan Luar Negeri di Caracas.

Sektor publik Venezuela diatur secara ketat dan tanpa pengecualian oleh Undang-Undang Dasar Venezuela dan hukumnya. Kementerian itu membantah tuduhan AS bahwa Partai PSUV yang berkuasa memanipulasi proses pencalonan.

Beberapa anggota koalisi oposisi sayap kanan, Persatuan Meja Bundar Demokratik (yang dikenal dengan singkatan Bahasa Spanyonya, MUD) dinyatakan tak memenuhi syarat untuk ikut dalam pemilihan umum pada 6 Desember, termasuk mantan anggota parlemen Maria Corina Machado.

Machado dilarang selama satu tahun memangku jabatan publik setelah ia gagal mengungkapkan penghasilan penuhnya selama masa jabatannya di Kongres. Menurut Kantor Pengawas Umum, pengeluarannya jauh melebihi penghasilannya sebagai perempuan anggota Kongres.

Pernyataan kementerian itu mengakhiri pernyataannya dengan menyampaikan kesediaan Venezuela terus mengadakan pembicaraan dengan tujuan normalisasi hubungan diplomatik bilateral, dalam kerangka norma internasional yang mengatur hubungan baik antarnegara.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement