REPUBLIKA.CO.ID, BENDIGO -- Pengadilan Sipil dan Administrasi Victoria (VCAT) mengeluarkan izin perencanaan pembangunan masjid di Bendigo, Victoria, Australia. Keputusan tersebut dikeluarkan di tengah gencarnya kampanye anti-Islam di negara tersebut.
Seperti dilansir The Guardian, Kamis (6/8), pengadilan VCAT menyatakan tak ada bukti masjid akan menimbulkan efek sosial atau efek lain yang signifikan terhadap masyarakat. Pembangunan area Masjid dan juga pusat studi Islam rencananya mencakup dua ruang untuk solat, toko dan ruang olahraga masyarakat.
Rencana pembangunan masjid pertama kali disetujui oleh dewan lokal pada pertengahan 2014, meski ada 350 keberatan. Sekelompok orang kemudian membawa kasus itu ke VCAT, dengan alasan masjid akan membuat masalah dan isu-isu sosial.
Walikota Bendigo Peter Cox mengatakan, penentangan terhadap pendirian masjid merupakan suara minoritas di kota. Menurutnya dewan kota setuju dengan putusan VCAT. Sebagai sebuah kota regional utama Bendigo harus menyambut semua agama.
"Dengan demikian, dewan mengakui ini menjadi tantangan bagi anggota masyarakat, tetapi keputusan telah dibuat dan sekarang saatnya semua pihak mengesampingkan perbedaan dan bergerak maju dengan cara positif serta penuh hormat," katanya.
Misi Islam Australia yang membangun masjid, menyambut baik keputusan VCAT. Menurutnya, Pusat Studi Islam Bendigo akan menjadi salah satu pusat komunitas yang signifikan di kota tersebut.