REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Keheningan pecah setelah lonceng kuil berbunyi menandakan peringatan 70 tahun pemboman mematikan di kota Hiroshima Jepang. Tepat pukul 08.15 ribuan orang di Peace Memorial Park menundukkan kepala, memberi penghormatan pada 140 ribu korban tewas.

Tepat di waktu itu 70 tahun lalu, 6 Agustus 1954, pesawat B-29 Enola Gay milik Amerika Serikat menjatuhkan "Little Boy". Seketika, bom meratakan kota dan menjadi pemicu era baru senjata nuklir di dunia. Sungai di taman tersebut menjadi saksi ribuan orang yang mencari perlindungan dari panas dan api. Dari 140 ribu korban lebih dari setengahnya tewas seketika.

Seperti dilansir The Guardian, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe datang dengan disambut tepuk tangan setelah ia menyatakan janjinya unk mempromosikan kampanye perlucutan senjata nuklir. Selama ini warga Jepang kembali dihantui kekhawatiran setelah Abe mendorong undang-undang baru untuk memperluas peran militer Jepang secara internasional.

Namun saat menyampaikan pidato dihadapan ribuan orang, termasuk Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang Caroline Kennedy, Abe mengatakan akan mengusung kampanye perlucutan senjata di sidang umum PBB musim gugur ini. Ia juga berencana membawa agenda tersebut ke pertemuan G7 di Jepang tahun depan.

Selain duta Besar AS, ada perwakilan lebih dari 100 negara hadir dalam upacara peringatan. Mereka yang hadir termasuk dari Inggris, Prancis dan Rusia.

Bom atom "Little Boy" menghancurkan 90 persen kota Hiroshima saat itu. Sekitar 45 menit setelah bom meledak, kota Hiroshima bagai dilanda hujan abu hitam partikel radioaktif.

Ikuti Whatsapp Channel Republika