Kamis 06 Aug 2015 20:23 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Turun, JK Salahkan Faktor Eksternal

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tercatat menurun dan lebih rendah dari target. Padahal, sebelumnya pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5 persen lantaran pertumbuhan ekonomi di kuartal I sebesar 4,7 persen.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, menurunnya pertumbuhan ekonomi ini disebabkan adanya pengaruh kondisi ekonomi dunia. Kendati pertumbuhan masih dibawah target, ia pun menilai kondisi perekonomian dalam negeri ini masih lebih baik dibandingkan dengan kondisi perekonomian negara-negara lain. 

"Ya boleh dibilang turun sedikit. Katakan sama, cuma beda 0,03. Jadi memang kuartal kedua ini baru mulai proyek-proyeknya. Kemudian suasana ekonomi dunia memang melemah. Dengan segala upaya kita masih beruntung dibanding banyak negara-negara yang tidak bisa mencapai angka itu. Tapi kita masih dibawah target kita," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (6/8). 

Wapres optimis, dengan upaya pemerintah yang tengah dilakukan saat ini, pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya dapat membaik. Pemerintah, kata JK, perlu bekerja keras meningkatkan produktivitas, investasi, serta anggaran pemerintah sehingga dapat memberikan dampak yang lebih positif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

"Yang seperti tiap hari, proyek-proyek pemerintah dipercepat dan lebih diefektifkan. Penanaman modal juga kita lebih cepat, kemudian pemakaian hasil-hasil industri lokal untuk pemerintah diefektifkan. Kemudian juga tentu ekspor kita juga dorong untuk banyak pasar-pasar lain," jelas Wapres. 

Lebih lanjut, JK membantah menurunnya pertumbuhan ekonomi ini disebabkan oleh menurunnya kinerja tim bidang perekonomian. Sehingga, menurutnya, siapapun menteri bidang perekonomian akan menghadapi hal yang serupa dalam kondisi seperti saat ini.

Kendati demikian, ia mengatakan perlunya perbaikan kinerja para menteri di bidang perekonomian dengan melakukan perencanaan, koordinasi, serta komunikasi yang lebih baik.

"Ini faktor luar lebih banyak dari faktor dalam. Jadi kalau faktor eksternal itu siapapun menteri ekonominya tidak banyak, siapapun di bidang ekonomi akan mengalami tantangan yang sama tapi memang perlu perbaikan kinerja pasti itu. Ya lebih efektif bekerja, bagus perencanaan, koordinasi harus lebih baik," ucap JK. Namun, JK mengatakan dapat dilakukan perombakan para menteri jika memang diperlukan.

Seperti diketahui, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II sebesar 4,67 persen secara year on year. Pertumbuhan itu melambat dibanding kuartal II 2014 yang tumbuh 5,03 persen dan kuartal I 2015 yang berada di angka 4,72 persen. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement