Kamis 06 Aug 2015 21:28 WIB
Muktamar NU

Rais Aam PBNU: Situasi Kondusif Kendurkan Sikap Menjaga Kerukunan

Rep: c25/ Red: Agung Sasongko
 Warga beraktifitas di lokasi terbakarnya kios dan masjid di Tolikara, Papua, Kamis (23/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga beraktifitas di lokasi terbakarnya kios dan masjid di Tolikara, Papua, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Rais Aam PBNU. Maruf Amin menegaskan NU akan terus menguatkan kerukunan bangsa. Harapannya agar inside di Tolikara dan sejenisnya tidak terulang lagi di bumi Indonesia.

Kiai Maruf menerangkan NU telah menyiapkan program rintisan penguatan kerukunan beragama di Indonesia. Rintisan itu berupa pengingat agar masyarakat beragama tidak lalai dengan situasi kondusif dan aman.

Menurutnya, situasi kondusif itu kerap mengendurkan sikap untuk menjaga kerukunan. "Keadaan kondusif jangan dibiarkan karena sering dianggap terlalu aman," terangnya.

Kiai Maruf menilai kerukunan umat beragama di Indonesia sudah berjalan dengan baik. Ini termasuk, kerukunan di dalam kelembagaan maupun kemasyarakatan.

Namun, Kiai Maruf mengakui, masih terdapat satu atau dua titik yang masih emosional dan mudah terprovokasi akan suatu kejadian. Itu sebabnya, perlu deteksi sedini mungkin adanya ancaman terhadap kerukunan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement