REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi ASEANAPOL ke-35 resmi ditutup. Penutupan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Pada penutupan tersebut, sepuluh peserta Konferensi Aseanapol ke 35 yang terdiri dari 10 negara di ASEAN menandatangani kesepakatan bersama. Kesepakatan tersebut merupakan hasil persidangan antar komisi maupun working grup.
"Isu-isu strategis telah dibahas dalam konferensi ini," ujar Badrodin, di acara penutupan Konferensi ASEANAPOL Kamis (6/8).
Badrodin menjelaskan, beberapa persoalan dibahas pada konferensi kali ini yakni, peredaran narkoba, terorisme, dan perdagangan manusia. Selain itu, cyber crime, arm smuggling, dan kejahatan maritim.
Lebih lanjut, Badrodin mengatakan, peserta konferensi menyapakati 14 hal diantaranya, polisi diraja Malaysia ditunjuk sebagai tuan rumah Konferensi Aseanapol ke 36 tahun 2016. Kemudian, Brigjen Yohanes Agus Mulyono dari Mabes Polri ditetapkan sebagai Executive Director of Aseanapol Secretariat serta kepolisian Filipina ditetapkan sebagai Directur of Police Service of ASEANAPOL Secretariat.
Peserta juga menyepakati pertemuan senior police officer course (Jaspoc) ke 25 diselenggarakan di Indonesia pada Oktober mendatang. Filipina dinyatakan sukses menyelenggarakan Jaspoc ke 24.
Aseanapol Police Training Cooperation Meeting ke 6 disepakati digelar di Indonesia Oktober mendatang. Pertukaran personel serta pelatihan Perwira se ASEAN juga disepakati.
Lebih lanjut, Badrodin menyebutkan, peserta konferensi juga menyepakati penetapan anggaran untuk Aseanapol Secretariat pada tahun 2016 sebesar 165.000 dollar Amerika. Termasuk menetapkan jaringan ilmu forensik dan pedan dalam penerimaan bantuan serta sponsorship.
Kemudian, Kepolisian Turki ditetapkan sebagai mitra wicara. Mengajukan kerjasama dan kolaborasi dengan organisasi pemerintah maupun non pemerintah.
Selain dihadiri kepala kepolisian negara ASEAN, hadir juga negara mitra wicara.Termasuk negara peninjau.