REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemimpin ekstremis Yahudi dituding telah menyerukan serangan ke gereja di hadapan siswa Israel. Media Israel melaporkan kabar itu, Kamis (6/8).
Benzi Gopstein, pemimpin antikelompok Arab Lehava menyerukan aksi pembakaran gereja dalam sebuah diskusi panel pelajar Yeshiva Yahudi pada pekan ini.
Ketika jurnalis di panel menginformasikan Gopstein terekam di kamera, dan dapat ditangkap atas pernyataannya itu, ia hanya menjawab ringan. Gopstein mengaku siap di penjara selama 50 tahun.
Namun setelah video itu dirilis, Gopstein menekankan beberapa kali, ia tidak menyerukan adanya operasi khusus terhadap warga Kristen. Menurutnya, pemerintah bertanggung jawab untuk menghancurkan berhala warga Kristen, bukan individu.
.
Otoritas Yahudi mengambil sejumlah langkah untuk menghentikan gerakan ekstremis Yahudi setelah aksi pembakaran yang menewaskan bayi Palestina berusia 18 bulan. Tiga ekstremis sayap kanan ditangkap pada Selasa lalu.
Sebelumnya, kelompok ekstremis Yahudi juga membakar sejumlah gereja di wilayah pendudukan Israel di Yerusalem.