REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pihak berwenang Bahrain telah menghentikan operasi surat kabar oposisi utama negara itu karena menuduhnya mengancam persatuan nasional dan hubungan dengan negara-negara lain, kantor berita resmi BNA melaporkan Kamis (6/8).
"Otoritas Urusan Informasi telah menghentikan sementara surat kabar Al Wasat sampai pemberitahuan lebih lanjut," demikian BNA melaporkan.
Pembredelan itu disebabkan pelanggaran atas hukum dan penyebaran berulang-ulang informasi yang mempengaruhi persatuan nasional dan hubungan kerajaan dengan negara-negara lain.
Al Wasat, surat kabar harian independen satu-satunya di Bahrain sempat ditutup pada 2011. Staf senior mereka ditangkap dan diadili setelah protes antipemerintah di pulau Teluk milik kerajaan.
Surat kabar tersebut dipimpin oleh Mansoor al-Jamri yang merupakan salah satu dari tiga redaktur senior yang dituduh mengarang berita saat koran itu melaporkan protes yang dipimpin oleh mayoritas muslim Syiah terhadap pemerintah Sunni yang berkuasa di Bahrain.
Kemudian Jamri kembali ke surat kabar tersebut sebagai pemimpin redaksi pada 2011. Bahrain yang menjadi markas Armada Kelima Amerika Serikat (AS) mengalami gejolak sporadis sejak demonstran turun ke jalan pada 2011 menuntut reformasi dan peran yang lebih besar dalam pemerintahan.
Pemberontakan kemudian diberantas dengan bantuan militer dari Arab Saudi.