REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar mencatat pentingnya penyerapan APBD di setiap provinsi di Indonesia. Hal ini menyikapi tingginya inflasi Juli 2015 yang terjadi merata secara nasional di seluruh kota di Indonesia.
"Ekonomi berpotensi tinggi apabila pemerintah daerah segera mencairkan dananya segera," kata Panusunan di Denpasar, Jumat (7/8).
Meski konsumsi pemerintah berkontribusi kecil terhadap ekonomi, kata Panusunan, namun penyerapan APBD akan menstimulasi peningkatan roda perekonomian daerah. Bali mencatat inflasi sebesar 0,92 persen month to month (mtm) atau 1,76 persen year to date (ytd).
Inflasi kumulatif Bali sepanjang Januari-Juli 2015 ini masih tercatat sebagai inflasi terendah selama tujuh tahun terakhir atau sejak 2009. Konsumsi rumah tangga tetap tercatat tinggi, yaitu 7,86 persen. Rendahnya inflasi Juli mengangkat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini hingga 6,12 persen pada semester I 2015. Meski di atas pertumbuhan nasional yang hanya 4,6 persen, pertumbuhan ekonomi Bali sesungguhnya tetap di bawah pertumbuhan semester I 2014 sebesar 6,38 persen.