REPUBLIKA.CO.IDBANTEN -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar membuka acara rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2015 di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Sabtu (8/8). Peringatan HKAN tahun ini dikemas melalui Jambore Konservasi Alam Nasional yang berlangsung pada 8-10 Agustus 2015.
"Mari kita tingkatkan konservasi, mengingat situasi wilayah di Banten dan provinsi lain di Indonesia yang cukup meprihatinkan," kata Nurbaya saat sambutan jambore, Sabtu (8/8).
Dalam jambore yang mengusung tema "Keberlanjutan Konservasi Alam" tersebut, Nurbaya mengajak semua pihak yang bergerak di bidang alam untuk bersama pemerintah melestarikan Sumber Daya Alam (SDA). SDA itu harus dikelola untuk kepentingan bersama.
"Kita kelola keanekaragaman (SDA) yang 17 persen flora dan fauna dunia ada di sini," ujar Nurbaya.
Acara pembukaan dihadiri Duta Besar sejumlah negara, perwakilan Gubernur Provinsi Banten, Bupati Pandeglang, dan tokoh-tokoh pemerhati lingkungan. Selain itu ada sekitar 300 orang dari LSM dan pecinta alam seluruh Indonesia yang menjadi peserta Jambore Konservasi Alam Nasional.
Indonesia memiliki modal hutan seluas 134 juta hektare, atau 70 persen dari daratan Indonesia yang harus dikelola. Pemerintah berharap flora dan fauna yang ada di hamparan hutan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa. "Yang paling penting adalah implementasi dan harus kita laksanakan," katanya.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Konservasi Alam Nasional. Penetapan ini sebagai upaya untuk mengenalkan konservasi alam pada masyarakat agar menjadi gerakan nasional.
Peringatan HKAN ini juga diisi dengan pameran kerajinan tangan, pemutaran film mengenai konservasi sumber daya alam, dan aktivitas bakti alam. Usai membuka acara, Menteri Nurbaya mengunjungi setiap stand pameran kerajinan tentang alam Indonesia.