Sabtu 08 Aug 2015 16:46 WIB

Aktivitas Gunung Raung Diprediksi akan Menurun

Rep: C02/ Red: Karta Raharja Ucu
 Gunung Raung mengeluarkan asap solvatara terlihat dari Desa Sempol, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/7).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Gunung Raung mengeluarkan asap solvatara terlihat dari Desa Sempol, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Indonesia masih menerapkan status Siaga untuk Gunung Raung. Menurut pengamatan mantan Kepala Badan Geologi, Surono, Gunung Raung masih akan kerap meletus.

Namun, deretan letusan itu menjadi pertanda aktivitas Gunung Raung semakin menurun. Ia mengatakan aktivitas gunung serupa soda botol. Ketika soda itu dikocok akan mengeluarkan uap dan air. Tapi setelahnya, kondisi menjadi normal seperti biasa. Meskipun uap masih ditimbulkan dari letusan itu.

"Letusan gunung itu seperti soda. Jadi ketika terjadi letusan berarti aktivitasnnya menjadi menurun," kata Surono kepada ROL, Sabtu (8/8).

Tetapi ia tetap meminta masyarakat mewaspadai radius tiga kilometer dari gunung. Karena dampak dari beberapa letusan yang terjadi akan berpengaruh pada radius tersebut.

Begitupun dengan beberapa bandara. Abu dan ketidakstabilan angin akan terjadi di bandara sekitar Gunung Raung. Dampak dari abu bisa saja akan terjadi pada lubang-lubang pesawat. Khususnya lubang bahan bakar. Sedangkan angin akan mempengaruhi saat pesawat akan mendarat dan terbang.

"Abu dan Ketidakstabilan angin tidak akan mempengaruhi ketinggian terbang pesawat. Tapi saat mendarat dan akan terbang. Abu tersebut pasti akan berpengaruh," kata Surono.

 

Ia menghimbau, masyarakat di sekitar gunung raung tidak memasuki radius tiga kilometer. Masyarakat tetap menggunakan masker saat beraktifitas. Karena hujan abu beberapa kali akan jatuh di luar radius tiga kilometer.

Untuk masyarakat yang akan menggunakan pesawat. Harap bersabar, karena dampak alamiah ini sangat berpengaruh untuk keselamatan penumpang saat melakukan penerbangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement