REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran industri kreatif di bidang komik, games, desain grafis mainan, dan animasi Popcon Asia 2015 mempertemukan penerbit dengan komikus. Salah satu komikus asal Solo, Lolo Biru juga menjadi pemamer pada acara tersebut untuk pertama kali dan juga meluncurkan serial komik berjudul Biru.
"Di Solo masih sedikit komik modern dan lebih banyak komik dengan karakter tradisional yang sebenarnya sangat baik. Hanya saja saya ingin mengemas sesuatu yang berbeda. Walaupun komik saya modern namun tetap membawa unsur-unsur kebudayaan tradisional Indonesia," kata dia di Jakarta, Sabtu (8/8).
Komik yang dibuatnya merupakan komik dengan figur aksi modern, namun mengandung nilai-nilai kebudayaan tradisional yang melekat pada masyarakat Indonesia. Komik ini sendiri merupakan hasil kolaborasi antara ia sebagai penulis cerita dan pembuat karakter dan Dicky Maulana yang berasal dari Jakarta sebagai illustrator komik.
Lolo mengaku sangat senang bisa mengikuti pameran itu karena dia dapat memperkenalkan komiknya kepada publik. "Kemarin saya juga didatangi dengan beberapa penerbit salah satunya adalah Mapple Comic dari Malaysia dan juga DIgital Catalput Publisher yang mengajak kerjasama. Saya akan bertemu lagi dengan publisher-publisher tersebut untuk membicarakan kerja sama berikutnya," kata dia.
Komikus lain Muhammad Isa SP mengatakan, setelah tiga kali berturut-turut menjadi pengunjung setia Popcon Asia, Isa akhirnya terinspirasi untuk membuat karya sendiri. Berawal dari keisengan untuk menyalurkan hobi, bersama lima temannya yang lain, akhirnya Isa menggarap proyek Kshatriasaga.
Proyek ini baru dimulai sekitar Februari 2015, meskipun karyanya terhitung baru, namun sudah sanggup menarik perhatian banyak publik. Beberapa waktu lalu ada seorang dari Jerman yang mengaku tertarik dengan logo Kshatriasaga dan berniat untuk membeli logo tersebut sebagai logo band mereka. "Kami tolak, karena ini memang untuk komik," kata Isa.
Ia menjelaskan, inspirasi karakternya diperoleh dari berbagai sumber. Karakternya merupakan gabungan dari Gatotkaca dan ksatria yang ada dalam komik Amerika dan Jepang.
Nuansa manga-nya banyak terinspirasi dari Oh-great, sedangkan yang menjadi benchmark karakternya adalah God Complex.
Di pamerian tersebut dia juga mendapatkan dukungan dari artis lain yang lebih senior bergelut di Industri komik dan ilustrasi.
"Waktu bilang mau pajang karya di Popcon Asia langsung dibantuin. Banyak artist yang jadi ikutan bantu," kata dia.
Digital Catapult telah menawarkan mereka untuk menerbitkan komiknya di Jepang. Tidak hanya itu, Mapple penerbit buku dari Malaysia juga menawari mereka kesempatan berkolaborasi.