REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jika sebelumnya makanan pedas dari campuran cabai mengandung bioaktif antikanker, hasil pengamatan terbaru menemukan makanan pedas juga menekan risiko kematian.
Jun Lv dari School of Public Health, Peking University Health Science Center dan timnya menemukan asosiasi menarik konsumsi makanan pedas dengan risiko kematian.
Dari 487.375 partisipan berusia antara 30-79 tahun diketahui mereka yang mengonsumsi makanan pedas satu hingga dua kali sepekan, risiko kematiannya turun 10 persen.
Sementara mereka yang mengonsumsi makanan pedas antara 3-7 kali sepekan berkurang risiko kematiannya hingga 14 persen.
Asosiasi ini berlaku sama besar antara wanita dan pria, serta lebih kuat pada mereka yang tidak mengonsumsi alkohool.
Konsumsi makanan pedas juga menurunkan risiko kematian akibat kanker dan penyakit yang berkaitan dengan hati dan sistem pernafasan.
"Cabai kering biasanya sering digunakan dalam konsumsi harian. Tapi cabai segar punya efek lebih baik,'' ungkap penelitian itu seperti dikutip Science Daily belum lama ini.
Meski begitu, peneliti University of Cambridge Nita Forouhi mengatakan masih terlalu dini mengatakan makanan pedas bisa memperbaiki kondisi kesahatan.
Ia menyarankan adanya penelitian lanjutan untuk memastikan apakah asosiasi ini adalah efek langsung makanan pedas atau berkaitan pula dengan pola hidup.