REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Muslim Kanada sangat paham pemberitaan media tentang Islam membuat situasi runyam. Karena itu, berpikir kreatif menjadi solusi mereka untuk menangkal situasi yang tidak menguntungkan tersebut.
"Media masih menceritakan tentang negatifnya umat Muslim, dan itu sedang diperkuat terus-menerus," ujar Stephane Perreault, koordinator proyek dengan Dewan Wanita Muslim Kanada dilansir dari OnIslam, Ahad (9/8).
Ia menjelaskan, Dewan Muslimah Kanada melakukan beberapa kegiatan yang menantang stereotip yang disematkan pada mereka. Hanya saja, media media tidak membuat hal-hal baik tersebut. Justru lebih memfokuskan pada hal kurang baik dari umat Muslim.
Salah satu kontribusi tersebut berupa proyek yang mendorong kaum muda Muslim Kanada untuk berbicara dalam lokakarya dan media online. Mereka diminta menceritakan tentang artinya menjadi warga Kanada di mata mereka.
Kegiatan lain yang dilakukan untuk membuat penilaian baik terhadap Muslim Kanada menurut Perreault adalah dengan menjadi pemimpin serta relawan di komunitas-komunitas yang diikuti mereka. Pada lain kesempatan dewan akan memberikan pelbagai pelatihan keterampilan bagi warga Muslim atau Non-Muslim.
Meski warga Muslim Kanada sudah melakukan sumbangan yang baik bagi negara dan masyarakat, penilaian negara Barat masih memandang umat Muslim identik dengan radikal. Sehingga masih banyak media yang lebih menyoroti pandangan tersebut daripada usaha baik yang diperbuat umat muslim.
Sebuah jajak pendapat Angus Reid pada bulan Oktober 2013 menemukan bahwa 54 persen dari warga Kanada memilih pendapat yang tidak menguntungkan umat Muslim. "Ketika saya berbicara kepada media mereka selalu ingin berbicara tentang hal-hal seperti radikalisasi. Aku mencoba untuk menyelinap di informasi tentang kegiatan kami, tapi itu jarang memuatnya ke dalam cerita," kata Perreault.